Jumat, 09 November 2012

10 KIPER TERBAIK SEPANJANG MASA

1.Peter Schmeichel
Penjaga gawang terbaik dunia pada 1992 dan 1993, Peter Schmeichel memiliki karir yang mengesankan termasuk dua kehormatan besar: memenangkan Euro 1992 dengan Denmark , juga menjadi kapten Manchester United saat mereka meraih treble pada 1999.
Peter Schmeichel (© Reuters Photo)   2.Oliver Kahn
Penjaga gawang Bayern Munich selama 14 tahun, Oliver Khan adalah teror untuk striker tim lawan. Kemampuannya mengagumkan. Dia memimpin tim nasional Jerman di final Piala Dunia 2002, namun Oliver dikalahkan 'El Fenomeno.' Tidak ada yang memalukan dari hal ini, karena Ronaldo saat itu adalah salah satu pemain terhebat di turnamen tersebut, dan juga dianggap sebagai atlet terhebat yang pernah bermain sepak bola. Oliver juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di Piala Dunia 2002.
3.Gianluigi Buffon
Juara Piala Dunia, Buffon memulai karirnya di Parma tapi kemudian menjadi andalan klub Seri A, Juventus. Dia sudah memenangkan banyak gelar, termasuk Piala UEFA, Coppa Italia, dan beberapa Serie A. Dia juga tetap bertahan bersama tim tersebut setelah skandal membuat Juventus degradasi ke Serie B. Buffon juga merupakan anggota Tim All-star di Piala Dunia 2006.
Peter Schmeichel (© Reuters Photo)
4. Edwin van der Sar
Mungkin tidak ada penjaga gawang era modern yang lebih sukses dari Edwin van der Sar. Di antara banyak gelarnya, dia memenangkan empat gelar Eredivisie, dua gelar Liga Champion, empat gelar Liga Premier Inggris, dan gelar Piala Dunia Antarklub FIFA. 
 
Peter Schmeichel (© Reuters Photo)
 
 5.Iker Casillas
'Santo Iker,' panggilan kesayangan para penggemar untuknya, sudah bermain sepanjang kariernya bersama raksasa Spanyol, Real Madrid. Dia sudah memenangkan empat gelar Liga Spanyol (dan sedang berusaha mendapatkan gelar kelima tahun ini), juga dua gelar Liga Champion. Dia adalah penentu kemenangan di Piala Dunia 2010, dan juga membantu Spanyol memenangkan Euro 2008.
 Peter Schmeichel (© Reuters Photo)
 
 6.Gordon Banks
Terakhir kali Inggris memenangkan Piala Dunia pada 1966, Gordon Banks menjadi penjaga gawang. Dia bermain saat di era saat hanya beberapa tim yang mendominasi kompetisi lokal dan internasional, dan dia total tampil 565 kali saat berlaga dengan tujuh tim.
 
 
 7.Jose Luis Chilavert
Jika Anda tumbuh besar menyaksikan dunia sepak bola pada 1990an, Anda mungkin akan mengingat Chilavert. Dia adalah spesialis tendangan bebas yang akan mengeksekusi tendangan bola-bola mati bahkan jika dia harus masuk wilayah lawan. Pria ini behasil menyarangkan puluhan gol untuk klub dan negaranya, dan tidak ada penjaga gawang lain di dunia yang bisa melakukan itu. Adalah suatu kesenangan untuk melihat Chilavert, dan dia mungkin salah satu dari sediki penjaga gawang di sejarah yang bisa melakukan itu.
 
 
 
Peter Schmeichel (© Reuters Photo)
 
 
 8.Dino Zoff
Dino Zoff memegang rekor pemenang Piala Dunia tertua, yang dicapainya dalam usia 40 tahun. Sebagai kapten dari tim Italia yang memenangkan Piala Dunia 1982, dia sudah tampil 600 kali untuk Udinese, Mandova, Napoli dan Juventus. Dia juga tampil 112 kali untuk tim nasional Italia, dalam karir internasional yang bertahan lebih dari tiga dekade. Dia memenangkan enam gelar Seri A bersama Juventus, dan juga memenangkan Kejuaraan Sepak Bola Eropa pada 1968. Dia bahkan berhasil menikmati gelar Coppa Italia dan Piala UEFA sebagai manajer Juventus pada musim 1989-1990.


 
10. Lev Yashin
'Si Laba-Laba Hitam,' julukan yang diberikan ke Lev Yashin, adalah salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah ada. Dia menghabiskan seluruh karir klub bersama Dynamo Moscow, dan tampil 78 kali antara 1954-1970 untuk tim nasional Uni Soviet. Dia adalah satu-satunya penjaga gawang yang mendapatkan penghargaan European Footballer of the Year atau Ballon d'Or dan dia merupakan satu-satunya penjaga gawang yang memenangkan penghargaan tersebut. Dia juga diberi penjaga gawang abad ini pada 2000.
 
 
Peter Schmeichel (© Reuters Photo)
 
 

10 MIDFIELDERS TERBAIK SEPANJANG MASA

Cristiano Ronaldo, Portugal
The 2008 FIFA World Player of the Year, Portugis superstar Cristiano Ronaldo dapat melakukan semuanya – dan melakukannya secara teratur. Anak laki-laki ikon dari Madeira bisa menyerang bola dengan kaki baik, hebat di udara, dan memiliki tendangan bebas kelas dunia untuk boot. Ronaldo memiliki kecakapan scoring dari striker, tetapi menjalankan sebuah kapal ketat dari lini tengah, membuat angka-angka tujuannya bahkan lebih mengesankan. Salah satu dari dua pemain terbaik di dunia, Ronaldo ini yakin akan membuat beberapa suara besar di Afrika Selatan.?

Xavi, Spanyol
maestro The Xavi Barcelona adalah murni sepakbola senang saksi. sentuhan-Nya dan visi, bersama dengan kemampuannya untuk lulus tertimbang bola sempurna, membuat dia salah satu alasan utama Lionel Messi telah naik ke puncak besar tersebut. Tapi lupa tentang Xavi hanya melakukan pada tingkat klub – dia adalah orang utama menemukan Fernando Torres selama Euro 2008 kampanye menang. perawakan Nya sedikit, tetapi permainannya cukup sederhana besar.

Kaka, Brazil
Menentang pertahanan harus sangat waspada terhadap Dunia 2007 FIFA Player of the Year saat ia mencoba menambahkan kedua Piala Dunia untuk melanjutkan-nya. kelaparan rendah hati Kaka, dilengkapi dengan kemampuan yang menakjubkan pada bola, membuat bintang Brasil titik fokus serangan Selecao yang musim panas ini di Afrika Selatan. Dan sementara Kaka adalah menemukan brilian di tim terbuka, ia juga lebih dari mampu berlari skor semua sendiri. Tapi akan cedera musim diganggu merusak nya Piala Dunia?

Arjen Robben, Belanda
Setelah bermain dengan klub seperti PSV bertingkat, Chelsea, Real Madrid dan Bayern Munich sekarang, pemain sayap Belanda Arjen Robben telah menciptakan cukup mengikuti. energi-Nya dan keterampilan tingkat adalah fenomenal, dan dia memiliki kecepatan yang sangat baik untuk boot. Robben hampir seorang diri membawa Bayern ke final Liga Champions bulan Mei ini, datang dengan tujuan tujuan setelah spektakuler tepat waktu dalam perjalanan ke Madrid.

Franck Ribery, Perancis
Mungkin terbaik di dunia sisi kiri gelandang, Prancis Franck Ribery adalah campuran hebat dari kelincahan, presisi dan efisiensi. Kemampuannya persimpangan adalah legendaris dan hidungnya untuk tujuan penting di sini dan tidak ada untuk dianggap remeh. Sayangnya untuk pemain sayap Bayern, masa depan nya Piala Dunia diragukan saat ini sebagai skandal pelacur di bawah umur kembali di Perancis mengancam untuk menjaga dia dari turnamen.

Andres Iniesta, Spanyol
Sementara Xavi menarik mayoritas pujian lini tengah Spanyol itu, Andres Iniesta adalah kekuatan yang tenang yang lebih dari mampu menghasilkan menampilkan besar-besaran di lapangan. keberhasilan-Nya dengan Barcelona di tingkat klub hanya salah satu indikator dari kemampuan yang sangat indah, tapi ia menerjemahkan yang teratur menjadi sukses dengan tim nasional juga, termasuk menangkap 2008 Kejuaraan Eropa. Iniesta adalah pelempar luhur bola dengan visi besar dan fantastis touc

Michael Essien, Ghana
Kebanyakan gelandang kelas dunia mendapatkan ketenaran dengan keterampilan halus seperti sutra dan gerakan fluida, tapi Michael Essien menambahkan gemuruh kekuasaan dan yang tak pernah berhenti mesin untuk mencampur. Mungkin midfieler dua cara terbaik di dunia, bintang Ghana menangani dengan niat yang sama seperti dia menembak dari jarak jauh. kekuatan-Nya memungkinkan dia untuk memegang bola cukup lama untuk membuat melewati wawasan, tetapi juga memberinya kebebasan untuk bang jalan ke arah tujuan setiap kali dia melihat cocok. Satu-satunya hal yang mungkin berhenti Essien di Afrika Selatan adalah cedera lutut yang mengancam harapan Bintang Hitam ‘untuk mencapai tahap terakhir dari turnamen.

Wesley Sneijder, Belanda
Mari pergi oleh Real Madrid musim panas ini, Wesley Sneijder menunjukkan raksasa Spanyol persis apa yang mereka berikan saat ia memimpin klub timnya Inter Milan ke final Liga Champions pada 22 Mei. The pacy Belanda memiliki menembak jahat dan kemampuan besar untuk menggiring dirinya keluar dari kesulitan untuk menemukan orang yang terbuka. Sneijder adalah dalam bentuk besar menjelang Piala Dunia, dan pada utama karirnya, dia hanya bisa menjadi orang Belanda untuk memberikan judul besar pertama sejak Euro 1988.

Frank Lampard, Inggris
Dengan salah satu catatan terbaik lini tengah mencetak gol di Liga Premier selama beberapa musim terakhir, Inggris, Frank Lampard memiliki naluri predator untuk menemukan bagian belakang jaring. Lampard telah menjadi salah satu titik fokus utama dalam keberhasilan Chelsea pada dekade yang lalu, alasan utama ia tetap konstan dalam sebelas dimulai pada salah satu regu terdalam di sepak bola.

Landon Donovan, USA
Sebuah salah satu pemain tengah Amerika yang terbaik di dunia? Pada formulir saat ini, sulit untuk berdebat dengan inklusi Landon Donovan. Setelah memimpin Amerika Serikat ke final Piala Konfederasi musim panas lalu, pencetak gol terbanyak sepanjang masa tujuan nasional terkemuka yang mengikuti dengan perjalanan ke final Piala MLS pada bulan Oktober dan siklus pinjaman bintang dengan Everton di Liga Premier. Donovan memiliki visi besar dan kecepatan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mencetak gol secara teratur.

10 BEK TERBAIK SEPANJANG MASA

Bek atau pemain belakang adalah posisi yang sangat vital dalam dunia sepak bola, merekalah benteng pertahanan yang harus menjaga daerah pertahanan agar para striker lawan tidak dapat membobol pertahanan mereka dan kemudian mencetak gol. Bagi banyak orang , Bek-bek terbaik berasal dari italia, hal ini mungkin karna gaya permainan sepakbola italia memang mengandalakan pertahanannya. tapi ternyata tidak semua bek-bek terbaik di dunia berada di Italia,
Berikut adalah daftar 10 bek terbaik di Dunia sepanjang masa yang didasarkan pada prestasi dan skill rata-rata pemain selama masa bermain :
10. Daniel Passarella (Argentina)
Inilah pemain serba bisa dari Argentina. Jago bertahan maupun menyerang, dan membantu terciptanya peluang bagi rekan setimnya, sekaligus menyapu bersih usaha lawan-lawannya. Ia juga dikenal efektif dalam eksekusi penalti dan tendangan bebas. Dengan 134 gol dalam 451 pertandingan, ia pernah mencetak rekor sebagai bek paling haus gol sepanjang masa. Meski demikian, rekor yang sama di Serie A Italia masih menjadi miliknya hingga saat ini. Ia sering dibandingkan dengan Beckenbauer.
Prestasinya yang paling menonjol adalah dua kali juara dunia bersama Argentina, yaitu pada 1978 dan 1986. Ia juga memenangkan Liga Utama Argentina selama empat kali bersama River Plate.
9. Giacinto Facchetti (Italia)
Meski karirnya berawal sebagai pemain depan, Facchetti kemudian beralih menjadi salah satu bek paling efektif dalam sejarah sepakbola Italia. Rentetan gelar yang dikoleksinya antara lain adalah Scudetto pada 1963, 1965, 1966, dan 1971; Coppa Italia 1978; Piala European Champions Club (sekarang Liga Champions) 1964 dan 1965; Piala Intercontinental 1964 dan 1965, serta pemenang Euro 1968. Hebatnya lagi, semua gelar klubnya diraih bersama satu klub, yaitu Inter Milan.
Tak heran jika Pele memasukkannya dalam daftar FIFA 100.
8. Lothar Matthaus (Jerman)
Matthaus baru bermain sebagai pemain belakang saat usianya sudah merambah 30-an. Sebelumnya ia lebih banyak berada di lini tengah. Toh dimanapun ia bermain, Maradona menyebutnya sebagai rival terberat. Dan kenapa tidak? Tak kurang dari tujuh gelar Bundesliga pernah menjadi miliknya, ditambah dengan tiga Piala Jerman, sebuah mahkota Serie A, dua Piala UEFA, satu Kejuaraan Eropa, serta Piala Dunia. Komunitas sepakbola Jerman menobatkannya menjadi pemain terbaik pada 1990 dan 1999, dan FIFA pun tak segan memberikan gelar pemain terbaik dunia 1991 padanya.
Sayang karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang itu. Ia dipecat dari timnas Hongaria dan Red Bull Salzburg.
7. Fabio Cannavaro (Italia)
Kapten Italia ini merupakan bek pertama yang dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Dunia oleh FIFA setelah Italia menjuarai Piala Dunia pada 2006. Pada tahun yang sama, ia juga memenangi gelar Pemain Terbaik Eropa, dan dua kali terpilih dalam pasukan FIFPro World XI, yaitu pada 2005/06 dan 2006/07.
Sayang, walau pernah meraih gelar juara La Liga dua kali dengan Real Madrid, ia belum pernah menang di Serie A.
6. Roberto Carlos (Brasil)
Roberto Carlos tampil di tiga Piala Dunia bersama Brasil. Selain membawa timnya ke final 1998, ia juga menjadi pemain kunci pada saat Brasil menang empat tahun kemudian. Kontribusinya sebagai pengeksekusi tendangan bebas juga tidak bisa diremehkan, termasuk pada 3 Juni 1997, ketika ia mencetak gol dari jarak 35 m saat melawan Prancis.
Di Real Madrid, ia meraih empat gelar juara La Liga, tiga Liga Champions dan dua Piala Intercontinental. Ia juga merupakan salah satu dari enam pemain yang tampil lebih dari seratus kali di Liga Champions. Pele memasukkannya dalam daftar 125 pemain sepakbola terhebat sepanjang masa pada Maret 2004. Ia juga mendapat pengakuan sebagai legenda sepakbola internasional, dengan diberikannya Penghargaan Kaki Emas 2008.
5. Lilian Thuram (Prancis)
Bek Prancis paling sukses, dengan koleksi berbagai trofi dari empat klub di tiga negara, dan dua gelar internasional bersama timnas Prancis. Kemampuannya dalam membaca permainan dan menempatkan diri di lapangan membuatnya berbeda dari pemain bertahan kebanyakan.
Ia telah tampil dalam 142 pertandingan untuk Prancis, yang menjadikannya pemain yang paling sering diturunkan. Meski kurang mendapat pujian jika dibandingkan dengan bintang Prancis lainnya, seperti Zinedine Zidane dan Theirry Henry, perannya di timnas tidak kalah pentingnya. Ia membantu Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.
4. Franco Baresi (Italia)
Baresi menggawangi lini bertahan AC Milan dalam masa yang oleh banyak pengamat dinyatakan memiliki empat bek terbaik sepanjang sejarah, yaitu ia sendiri, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti. Ia juga menghabiskan seluruh karirnya di AC Milan dengan 532 pertandingan.
Ia mengoleksi enam Scudetto, tiga Piala Eropa dan Piala Dunia 1982, walau hanya sebagai cadangan. Paolo Maldini banyak berguru padanya, dan bahkan perkembangan karirnya kemudian mirip dengan Baresi. Ketika kemudian ia gantung sepatu, Milan memutuskan untuk menyimpan nomor punggung 6 yang selalu dikenakannya, sebuah penghargaan yang jarang dilakukan di Italia.
3. Bobby Moore (Inggris)
Pemain bertahan yang tenang, Moore banyak dipuji karena kemampuannya dalam membaca arah pertandingan dan mengantisipasi pergerakan lawan. Ia bukan bek yang hanya mengandalkan tekel keras. Pele menyebutnya sebagai pemain bertahan paling jujur yang pernah dilawannya.
Pada 29 Mei 1963, ia menerima ban kapten timnas Inggris ketika baru berusia 22 tahun, dan menjadi kapten tim senior Inggris termuda sepanjang masa. Prestasi terbesarnya adalah membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966.
2. Paolo Maldini (Italia)
Ia tidak hanya hebat karena memiliki kesetiaan yang besar kepada klubnya, AC Milan. Lebih dari itu, ia adalah bek paling berprestasi. Bersama Milan, ia meraih tujuh Scudetto dan lima titel Liga Champions. Sebagai pemain yang paling banyak tampil untuk timnas Italia, Ia juga menjadi langganan tetap gelar pemain terbaik sepanjang karirnya. Tidak kurang dari Lilian Thuram pernah mengakui ingin sepertinya.
Satu-satunya kekurangannya adalah ia tidak pernah merasakan juara Piala Dunia.
1. Franz Beckenbauer (Jerman)
Italia boleh saja menyumbangkan banyak nama dalam daftar ini. Tapi, tidak ada yang lebih patut berada di posisi puncak daripada “Sang Kaisar”. Buktinya, banyak pemain yang merasa bangga jika dibandingkan dengannya. Selain seabrek trofi yang dikoleksinya, kejeniusannyalah yang membuat ia menjadi sosok yang susah dilupakan. Sepak terjangnya di lapangan sangat elegan. Lebih dari itu, ia adalah pemikir ulung yang membawa revolusi di dunia sepakbola dengan menciptakan peran libero menyerang. Sebelumnya, tak seorangpun pernah berpikir bahwa seorang sweeper juga perlu untuk maju untuk membantu penyerangan, apalagi mencetak gol. Beckenbauer menciptakan taktik ini, dan menjadikannya sebagai bagian dari sepakbola modern.